Scout Portraiture adalah suatu konsep yang saya lakukan buat pemotretan para tokoh tokoh Gerakan Pramuka Indonesia khususnya dan bisa juga untuk para tokoh Scout di dunia pada saat datang di Indonesia.Foto profile Kak Bertold Sinaulan menggunakan teknik pemotretan window lighting atau di kenal juga dengan istilah Rembrand Lighting, teknik pemotretan yang cukup sederhana dengan mengukur cahaya dari sumber cahaya yang datangnya dari arah luar jendela dan cahaya yang berada di belakang objek, setelah ketemu perbedaannya tinggal di bagi 2, pemotretan ini dilakukan di sebuat stasiun televisi Daai TV gedung yayasan Tzuci pada saat sebelum wawancara khusus pada peringatan 54 Tahun lahirnya Gerakan Pramuka pada tanggal 14 Agustus 2015Langkah langkah secara teknis:Teknik memotret di dalam ruangan tanpa menggunakan flash disebut “Window Lighting”. Sesuai namanya, sumber cahayanya hanya berasal dari jendela. Jika dikerjakan dengan cermat, teknik ini dapat menghasilkan foto yang sangat natural. Agar hasilnya optimal, ada beberapa langkah yang harus dikerjakan. Ubah mode eksposur kamera ke Speed Priority, lalu tentukan sebagai berikut:
Shutter Speed: Untuk mengantisipasi kamera dan atau orangnya yang goyang, gunakan speed minimal 1/30 detik bila menggunakan tripod, atau 1/100 detik jika handheld.
Diafragma: Gunakan diafragma besar (angka kecil misalnya f/4 – f/5.6) untuk menghasilkan skintones lebih lembut.
ISO: Jika kondisi terlalu gelap atau speed tidak terkejar, naikkan ISO. Ketahui juga, bahwa ISO terlalu tinggi berpotensi memunculkan noise.
Tips untuk pemotretan dengan window lighting:
Lighting: Manfaatkan sinar dari jendela, atur posisi model agar cahaya datang dari samping sehingga gambar lebih berdimensi.
Reflektor: Gunakan styrofoam atau sesuatu yang berwarna putih sebagai reflektor untuk memantulkan cahaya ke bagian shadow yang terlalu gelap.
Editing: Yang tak kalah penting, maksimalkan hasil pemotretan dengan program Photo Editor, misalnya Photoshop, Photoshop Lightroom atau software bawaan dari kamera